Yayasan Amal Bakti Muslim Pancasila

Yayasan Amal Bakti Muslim Pancasila
YAMP Perum GAN Sukatani Purwakarta

Kamis, 31 Desember 2009

Guru Profesional

Setelah nagasaki dan Hirosima dibom atom oleh sekutu, langkah pertamayang dilakukan pemerintah jepang adalah menghitung jumlah guru dan dokte yang tersisa. Mereka membangun kembali bangsanya yang porakporanda itu dimulai dari bidang pendidikan dan kesehatan. Hasilnya sangat menakjubkan selama kurang dari 20 tahun, jepang berhasil mensejajarkan negaranya dengan negara-negara maju lainnya di dunia.
Kisah tersebut menunjukkan betapa besar peran guru dalam membangun bangsa. Tapi itu di jepang, di indonesia posisi guru kurang diperhitungkan bahkan cenderung dikesampingkan. Parahnya lagi profesionalisme guru di indonesia umumnya belum tampak. Karena itu, jika ingin menjadi guru atau sudah jadi guru, jadilah sosok profesional yang kreatif dan menyenangkan.
Membenahi profesionalisme guru adalah awal yang baik untuk meningkatkan mutu pendidikan.
Wajib dimiliki oleh guru yaitu prinsip dasar pedagogik, kompetensi dan profesionalisme. Untuk merangsang sikap kreatif dan profesional kearah tersebut seorang guru harus memiliki kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan emosional (EQ), kreatifitas (CQ), dan spiritual (SQ).

Sabtu, 26 Desember 2009

Photo Aktivitas DKM ASY SYIFAA


Sebelum Pelaksanaan Sholat Idul Adha, dihalaman depan masjid Asy Syifaa 1429 H







Penyembelihan sapi di asy syifaa 1429 H










Proses pengeboran sumur di depan mesjid asy syifaa, dalam rangka antisipasi untuk air keperluan di masjid.

Jumat, 18 Desember 2009

Selamat Tahun Baru 1 Muharram 1431 Hijriyah

Menyikapi datangnya tahun baru merupakan suatu perilaku yang harus dilaksanakan oleh semua orang terutama umat islam yang sudah dari generasi ke generasi kayaknya kurang mengenal tahunnya sendiri, sehingga kita harus berusaha mensosialisasikannya agar generasi muda, anak-anak kita minimal tahu dan bisa mengapresiasikan makna dari tahun baru islam. Sungguh disayangkan orang tua kurang memberikan informasi pada anaknya mengenai tahun hijriyah ini, yang nota bene kepunyaan umat islam dan perlu dikembangkan.

Kadang ini merupakan dilema bagi setiap unsur mulai dari pemerintah, masyarakat, keluarga dan individunya tidak tahu sama sekali apa itu tahun hijriyah. Tugas kita selaku muslim disamping tahun masehi, tahun hijriyah harus dikembangkan dan diterapkan pada anak didik kita.

Tidak ada kata terlambat dalam mengawali sesuatu pekerjaan besar, tetapi dengan niat, tekad, dan perencanaan yang matang pasti itu bisa terlaksana.

Senin, 07 Desember 2009

Pelaksanaa Idul Adha 1430 H

DAFTAR TITIPAN HEWAN KURBAN 10 DZULHIJJAH 1430 H
DKM ASY SYIFAA
PERUMAHAN GRIYA ABDI NEGARA SUKATANI
JUMAT, 27 NOVEMBER 2009

1. NANDANG SAEPUDIN BIN SAHRON SOMA
2. SAFANA AULIA ZAHRA BINTI JENJEN ZENAL ARIFFIN
3. MOH. RAMDHAN NUGRAHA BIN ASEP HADAD
4. HARI WIGUNO BIN KARDIO
5. DIAN NURDIANI BINTI EDI SUPRIADI
6. H. SUKANDAR HADI WIJAYA BIN MOERADI
7. SUCI PATMASARI BINTI TOHA
8. RD. YUNINGSIH BINTI SYARIF HIDAYAT
9. SEBASTIAN BAHTIAR AHMAD BIN MAMAN SETIARAHMAN
10. TARISA KAMILIA BINTI MAMAN SETIARAHMAN
11. RIZQYU BAGJA ALMUBAROK WP BIN WAHYUDIN

SUKATANI, 27 NOVEMBER 2009
KETUA DKM ASY SYIFAA



M. HILMAN SYUKUR

SUSUNAN ACARA
PELAKSANAAN HARI RAYA IDUL ADHA TGL 10 DZULHIJJAH 1430 H (27 NOVEMBER 2009)

ALLAHU AKBAR… ALLAHU AKBAR ..ALLAHU AKBAR.. LAAILAAHA ILLALAAHU WALLAHU AKBAR, ALLAHU AKBAR WALILLAAHILHAM.
ASSALAAMU ALAIKUM WR.WB
ALHAMDULILLAHI RABBIL ALAMIN………………………………………AMMA BA’DU…
PUJI SYUKUR MARILAH KITA PANJATKAN KEPADA ALLAH SWT, SHOLAWAT SERTA SALAM SEMOGA SENANTIASA TERCURAHKAN PADA NABI BESAR MUHAMMAD SAW.
ALHAMDULILLAH DENGAN IJIN ALLAH KITA SEMUA MASIH DIBERI KENIKMATAN OLEH ALLAH SWT, YAITU NIKMAT SEHAT DAN IMAN SEHINGGA PADA HARI INI KITA SEMUA DAPAT BERKUMPUL KEMBALI UNTUK MELAKSANAKAN SHOLAT SUNAT IDUL ADHA TANGGAL 10 DZULHIJJAH 1430 H ATAU 27 NOVEMBER 2009.
JAMAAH IDUL ADHA YANG DIMULYAKAN ALLAH
UNTUK TERTIBNYA PELAKSANAAN SHOLAT SUNAT, SAYA AKAN MENGINGATKAN KEMBALI PADA JAMAAH TATA CARA PELAKSANAAN SHOLAT SUNAT……………………. SUSUNAN ACARANYA ADALAH SEBAGAI BERIKUT:
1. SAMBUTAN DARI KETUA DKM ASY SYIFAA
2. SHOLAT SUNAT IDUL ADHA, YANG BERTINDAK SEBAGAI IMAM ADALAH BPK.DRS. M. HILMAN SYUKUR
3. YANG BERTINDAK SEBAGAI MUROQI ADALAH BPK.USTD ERIK
4. KHOTIB PADA SHOLAT SUNAT IDUL ADHA ADALAH BPK. USTAD MUMU MUKHLISIN, S.AG DARI PURWAKARTA.
5. MUSHAFAHAH, DIMULAI DARI SHAF TERDEPAN DIAWALI OLEH IMAM
DEMIKIAN SUSUNAN ACARA INI SAYA SAMPAIKAN DAN UNTUK MENGHEMAT WAKTU, ACARA INI DILAKSANAKAN SECARA ESTAFET.
BILLAAHI TAOFIK WALHIDAYAH WASSALAAMUALA’KUM WR.WB.

SUKATANI, 27 NOVEMBER 2009
PEMBAWA ACARA


DADAN ERAWAN


Rabu, 25 November 2009

idul adha 1430 H

Pelaksanaan Sholat sunat Idul Adha :

hari jumat , 27 -11 - 2009
waktu jam 06.30 s.d selesai
Imam: Ustd Hilman Syukur
Khotib : Ustd Munam
Muroqi : Erik Angga

Rabu, 08 April 2009

KAYA HATI

Kaya Hati

”Barang siapa memudahkan kesukaran seseorang, Allah akan memudahkan baginya di dunia dan akhirat” (HR.Muslim).
Tidak mudah merasakan bagaimana sesungguhnya hidup susah, kecuali oleh orang-orang yang sedang mengalami kesusahan hidup. Seperti halnya perasaan saudara-saudara kita yang sedang hidup di tenda-tenda sementara, yang kemudahannya serba kekurangan. Dengan demikian, hanya orang-orang tertentu yang mampu merasakan perasaan susahnya orang lain, terutama orang-orang yang tergolong sebagai kaya hati.
Dalam suatu hadist, Rasulullah SAW mengatakan bahwa kekayaan yang sesungguhnya ialah kaya hati. Orang yang kaya hati, meskipun tidak kaya harta, akan tetap berusaha untuk menunjukkan keprihatinannya terhadap orang lain. Sebaliknya, orang yang kaya harta, namun tidak kaya hati, tidak akan mudah prihatin terhadap nasib orang lain, terutama orang-orang yang hidup dalam kesusahan.
Sebagaimana dikatakan dalam hadits di atas, orang yang kaya hati sehingga mau membantu meringankan beban orang susah akan mendapatkan sekurang-kurangnya dua kemudahan. Pertama, kemudahan hidup selama di dunia. Ada saja pertolongan yang diperolehnya, meskipun bukan melalui orang yang pernah dibantunya. Allah mengirim bantuan melalui tangan hamba-hambanya yang lain. Kedua, pahala yang akan membantuya sewaktu ditimbang amalnya di hari akhirat kelak.
Berdoa kepada Allah supaya kita dimasukkan ke dalam golongan yang kaya hatinya. Jangan sampai kita menjadi orang yang mati sebelum dimatikan oleh Allah SWT yaitu orang yang mati hatinya.

Mutiara Hati

”Siapa yang melihat akhir suatu perkara di awal langkanya, dengan mata hatinya, kelak akan beroleh hasil yang sangat baik dari perbuatannya dan akan selamat dari akibat buruknya”


”Barangsiapa yang tidak waspada dan hanya menuruti perasaannya, ia akan menderita akibat perbuatannya dan tak akan mencapai kebahagiaan, ia tak akan pernah tentram dalam menjalani hidupnya”

Dikutip dari Mutiara Amaly

BAGAIKAN BUIH

Dunia Islam kian terpuruk, ditindas dan dihina oleh musuh-musuh Islam. Umat Islam tidak dapat berbuat apa-apa melihat saudara seagamanya ditindas. Hal ini sudah dapat diramal oleh Nabi Muhammad SAW sejak dulu.
”Hampir saja bangsa-bangsa mengepung kamu, seperti kelompok orang lapar siap melahap makanan”. Berkata seorang sahabat, ”Apakah karena jumlah kami sedikit pada waktu itu?” Rasul SAW .menjawab,” Jumlah kalian pada saat itu banyak, tetapi kualitas kalian seperti buih ditengah lautan. Allah mencabut rasa takut dari musuh terhadap kalian, dan memasukkan kedalam hati kalian penyakit Wahn”. Berkata seorang sahabat,”Wahai Rasulullah SAW, apa itu Wahn?” Rasul SAW.berkata,”Cinta dunia dan takut mati.” (H.R.Ahmad dan Abu Daud)
Mari kita renung sejenak tentang kebenaran sabda Rasulullah ini. Jumlah ummat Islam pada hari ini mencapai lebih 1 milyar, satu angka yang banyak. Mereka bertebaran di muka bumi ini; kebanyakan tinggal di negara yang dikaruniakan Allah hasil bumi yang lumayan.
Sumber ekonomi yang kukuh dan tenaga kerja yang banyak bisa menjadi aset memajukan negara dan sekaligus memartabatkan Islam sehingga disegani seantero dunia. Persoalannya ialah kenapa faktor-faktor ini tidak dimanfaatkan? Kenapa umat Islam kini menjadi lemah dan mudah diperkotak-katikkan oleh musuh-musuh Islam? Sebaliknya musuh Islam yang mempunyai kedudukan ekonomi yang kukuh menjalankan pelbagai strategi melumpuhkan dan memporak-porandakan negara Islam.
Nabi menjelaskan puncak kelemahan ini ialah wujudnya kecintaan kepada kehidupan dunia mengatasi kecintaan kepada akhirat. Apabila kecintaan ini meresap dan menjadi budaya hidup umat, Allah memasukkan perasaan berani dalam hati musuh Islam dan pada masa yang sama mencabut keberanian itu dalam hati orang Islam lalu digantikan dengan perasaan penakut: takut kepada musuh Islam.
Kejatuhan Baghdad ketika diserang oleh orang-orang mongol sepatutnya dijadikan teladan supaya peristiwa hitam ini tidak akan berulang kembali. Adakah faktor-faktor kejatuhan Baghdad jaman dulu meresap dalam masyarakat dewasa ini?
Masalah suap sekarang semakin menjadi. Ia telah menyerap dalam pelbagai organisasi. Keadaan begini memudahkan musuh Islam menggunakan uang untuk membeli pucuk pimpinan supaya tercapai hasrat mereka melumpuhkan umat Islam sendiri. Jika dibiarkan berleluasa bukan saja ekonomi umat Islam merosot bahkan negara juga turut tergadai.
Bagaimana keadaan realitas masyarakat Islam sekarang? Sudahlah ekonomi lemah, disusul pula dengan pelbagai penyakit dan gejala sosial. Bagaimana dapat membasmi keruntuhan akhlak sekiranya media massa semakin galak menonjolkan isu-isu ganas dan seks. Isu pemulihan hanya sekedar melepas batuk ditangga dan seolah-olah ’lain sakit lain pula obat yang diberi’.
Peluncuran TV berbayar dan TV internet serta alat komunikasi lain bukan menjadi obat gejala sosial dewasa ini melah menjadikannya lebih kronik. Babak-babak yang tidak sepatutnya ditonton sudah menjadi semakin lumrah dan video porno pula dapat dibeli oleh siapa saja. Bukankah ini menjadi pemicu ke arah gejala yang lebih dahsyat?
Umat islam kini tidak mempunyai ketahanan dan iman yang kuat untuk menangkis serangan yang hebat ini. Semua ini adalah diantara strategi dan perancangan musuh Islam yang tidak akan ridha terhadap perkembangan Islam selamanya. Bayangkan apa yang akan berlaku beberapa tahun lagi dengan kemunculan teknologi IT yang semakin canggih.
Firman Allah dalam Al Qur’an ”Orang Yahudi dan nasrani sekali-kali tidak ridha terhadap kamu buat selama-lamanya sehingga kamu mengikuti cara hidup mereka.”
Masjid kian terpinggir dengan kewujudan mall yang banyak. Manusia lebih suka ke mall dari pada masjid. Mall diramaikan siang dan malam tetapi masjid menjadi lengang, cuma diramaikan dengan karpet dan keceriaan. Bukankah ini juga perancangan musuh Islam?
Lantaran cinta kepada dunia sanggup menjauhi masjid dan berkejaran ke mall.
Dalam hadist tadi, Nabi memberikan 2 faktor berlakunya realitas ini: cintakan dunia dan benci kepada mati. Umat Islam generasi pertama dulu cintakan mati karena dapat bertemu dengan Allah segera. Oleh sebab itu kalau ada panggilan jihad, mereka sukarela bergabung tenaga memerangi musuh Islam. Mereka tidak takut menghadapi mati.
Sebaliknya masyarakat Islam hari ini takut mati, malahan mengingatkan mati pun dianggap menyekat kemajuan. Mereka takut mati karena memikirkan dosa yang terlalu banyak dilakukan dan sedikitnya amalan pahala yang dibuat. Akhirnya semangat jihad memperjuangkan dan menegakkan agama Allah pudar dan terkikis.
Oleh karena itu, sementara kita dipinjami nyawa ini, sama-samalah kita ini menginsafi diri dan bertaubat di atas segala keterlanjuran yang kita lakukan. Hanya dengan kembali kepada Allah, segala penyakit akan terobati, insya Allah.

Mutiara Kata
Tantangan hidup umpama dapur pembakar yang mematangkan akal dan fikiran. Tanpa tantangan tidak akan meningkat dewasa walaupun umur bertambah.


Dikutip dari Mutiara Amaly

Panjang Angan

“Kegembiraanmu dengan perbuatan dosa, tertawamu, ketika melakukan dosa, kesedihanmu saat tidak dapat melakukan dosa, kesungguhanmu menutupi aib akibat dosa dan hatimu yang tidak bisa gemetar ketika Allah (SWT) memandang dosamu, semua itu lebih berat di sisi Allah (SWT) melebihi timbangan dosa itu.” Ibnu Al-Qoyyim.
Betapa mudah diri melupakan dosa sedangkan Allah (SWT) mencatatkan segala-galanya untuk siding pembicaraan di akhirat. Bukankah sudah sampai firman Allah (SWT) mengenai nasib manusia yang melupakan dosanya.
“Dan diletakanlah kitab, lalu kamu akan melihat orang bersalah ketakutan terhadap apa yang tertulis di dalamnya, dan mereka berkata: aduhai celaka kami, kitab apakah ini yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak (pula) yang besar, melainkan ia mencatat semuanya; dan mereka dapati apa yang sudah mereka kerjakan ada tertulis dan Tuhanmu tidak menganiaya seorang juga pun.” (Surah A-Kahfi, ayat 49).
Mengapa diri selalu mengulangi dosanya selepas bertaubat? Apakah karena syaitan lebih bijak menyelewengkan dengan hujah bahwa Allah (SWT) Maha Pengasih dan Maha Pengampun? Lalu mengapa diri kita tidak berfikir apakah tujuan diciptakan neraka jika semua-konon-bisa masuk syurga dengan cara mempermain-mainkan pengampunan Allah (SWT)?
Orang yang benar-benar beriman tidak akan terjerumus ke dalam lubang yang sama dua kali dan orang yang benar yakin dengan perhitungan hari akhirat pasti berusaha menjadikan hari ini lebih baik daripada kemarin dari segi peningkatan ilmu, iman dan ibadat.
Mengapa banyak hamba Allah (SWT) yang sudah bertaubat di hadapan Ka’bah, disaksikan masjid Rasulullah SAW di sisi makamnya, dengan lelehan air mata yang menyesakan dada tetapi dengan sekejap mata mengulangi kembali perbuatan maksiat dan melupakan janji setia kepada Allah (SWT) yang diikat dilehernya?
Hasutan setan memanjangkan angan-angan bahwa dengan hartanya dia bisa 10 kali mengerjakan haji dan menambah amal salih. Tetapi lupa sehat dan sakit, ajal dan maut di tangan Allah (SWT) yang tidak mungkin dibeli dengan harta dan kedudukannya.
Bagaimana jika Allah (SWT) mencabut nyawanya dalam keadaan bermaksiat?

Mutiara Kata
Sekiranya kita mengabaikan peluang dan kesempatan yang ada di depan kita hari ini maka kita akan menjadi manusia yang bangkrut di hari esok. Yang lebih malang lagi ialah kita tidak punya apa-apa untuk hari pertemuan kita dengan Allah.

Dikutip dari Mutiara Amaly

Sabtu, 04 April 2009

ANGGOTA KPPS X RW 07 SKTN TH 2008

Anggota KPPS RW 07 Desa/Kec Sukatani Tahun 2008

Ketua : Drs. M. Hilman Syukur
Anggota : - Dadan Erawan, S.Pd
- Nandang Saepudin, S.Pd
- Dedih Sumarna
- Awaludin, S.Pd
- Asep Saepudin, S.Pd
- Dagustian
Linmas : - Feriyanto Nugraoho, NST
- Komarudin

Kamis, 26 Maret 2009

CERMIN

Rasulullah SAW bersabda, diriwayatkan dari abu hirairah Ra: "Sesungguhnya disekitar 'Arsy terdapat mimbar-mimbar daei cahaya, yang diatasnya terdapat suatu kaum yang menggunakan pakaian yang bercahaya. Wajah mereka bercahaya, dan mereka itu bukan nabi atau para syuhada. Akan tetapi para nabi dan syuhada merasa tertegun dan iri pada mereka sehingga mereka berkata: 'Ya rasulullah, tolong beritahu siapakah gerangan mereka itu? 'Bilau menjawab: 'Mereka adalah yang saling menjalin cinta karena Allah, dan saling mengunjungi semata karena Allah."
***Kalau memperhatikan cermin yang baik dan jernih, ia akan memberikan bayangan yang sesuai apa adanya yang dicerminkan. Begitu pula sahabat yang baik, maka ia akan mencerminkan bagaimana pribadi kita yang sesungguhnya.

Melihat ciri-ciri sahabat yang dapat diibaratkan seumpama cermin:
1. LEMAH LEMBUT
Cermin tiada akan pernah berlaku kasar dan mencela, tetapi ia akan katakan kotoran yang melekat pada tubuh kita dengan lembut, sehingga dengan spontan kita akan mengadakan perbaikan.
2. PANDAI MENYIMPAN RAHASIA
Watak cermin takan permah memperlihatkan wajah orang yang bercermin dihari kemarin kepada siapapun yang tengah berdiri dihadapannya.
3. TIDAK PLIH KASIH
Siapa saja yang bediri dihadapannya tidak pernah ditolaknya baik itu orang cantik atau tidak, kaya atau miskin.
4. SETIA SETIAP SAAT
Cermin selalu siap dipakai kapan saja. Selalu setia menanti siapa yang akan bercermin dihadapannya dan dilakukannya dengan penuh keikhlasan.
5. SABAR DAN SUNGGUH-SUNGGUH
Berbagai tingkah laku dan gaya orang yang berdiri dihadapannya, hal itu takkan pernah membuatnya protes atau marah.
6. TERUS TERANG
Diantara sifat cermin adalah berterus terang dengan memunculkan bentuk orang yang bercermin, tidak pernah mengubah bentuk wajah orang yang bercermin, jelek menjadi cantik, atau pun sebaliknya.
Semoga kita menjadi cermin yang baik bagi saudara yang lain

Dikutip dari Mutiara Amaly, Volume 56 hal 5

Sabtu, 21 Maret 2009

Struktur Organisasi

SUSUNAN PENGURUS DKM ASY SYIFAA
PERUM GRIYA ABDI NEGARA RW07 SUKATANI
PURWAKARTA
PERIODE 2008-2011

Pelindung : Ketua RW 07 Sukatani Purwakarta
Penasihat : H. Sukandar

Ketua : Drs. M Hilman Syukur
Sekretaris : Dadan Erawan, S.Pd
Bendahara : Awaludin Ramadan, S.Pd

Bidang Pendididikan dan Dakwah : Asep Saepudin, S.Pd Dedih Sumarna Erik
Bidang Peribadatan : Ende Sam

Bidang PHBI : Nandang Saepudin, S,Pd

Bidang Humas : Drs. Heri Kuswanto

Bidang Umum : Dagustian
Toni
Bidang Dakwah dan Pengembangan : Drs. Agus Komarudin
Bidang Majlis Ta'lim : Bu Wawan, Bu H Kono, Bu Awal

Selasa, 17 Maret 2009

PROFIL DKM ASY SYIFAA

DKM Asy Syifa adalah sebuah organisasi kemasyarakatan yang berada di lingkungan Perumahan Griya Abdi Negara RW 07 Desa/Kec Sukatani Purwakarta

Masjid Asy Syifaa di bangun sekitar tahun 1999
Dari hasil swadaya masyarakat dan sumbangan dari Yayasan Amal Bhakti Muslim Pancasila

Sekretariat:
Perum Abdi Negara Blok B
Telp : 0264 270978
email : masjidasysyifaa@gmail.com